LAPORAN PRAKTIKUM
BUDIDAYA TANAMAN TAHUNAN
di
DAERAH SINGKAWANG UTARA

NAMA            : Stepanus Naro
NIM                : C01104100
KELAS           :AGRONOMI B

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
P O N T I A N A K
2 0 10











Teknis Budidaya Tanaman Perkebunan (kelapa,kopi,kakao,lada,dan kemiri) Serta Produk Hasil dan Kendala Yang Dihadapi Oleh Masyarakat di Daerah Singkawang Utara

A.     Tujuan
                   Untuk mengetahui teknis budidaya tanaman perkebunan (kelapa,kopi,kakao,lada, dan kemiri)serta produk hasil dan kendala yang dihadapi oleh masyarakat di daerah Singkawang  terutama singkawang utara.

B.     Prosedur Kerja
  Praktikum dilakukan dengan mengikuti arahan yang diberikan oleh beberapa penyuluh pertanian dan perkebunan dari daerah Singkawang dan juga melakukan tanya jawab dengan beberapa masyarakat.

C.     Hasil Pengamatan.
Dalam praktikum ini dijelaskan bahwa didaerah Singkawang tanaman yang diprioritaskan untuk dikembangkan adalah  Kelapa, Kakao, dan Karet namun ada beberapa tanaman meskipun tidak diprioritaskan untuk dikembangkan namun tetap dibudidayakan oleh masyarakat setempat. Dibawah ini adalah beberapa jenis tanaman perkebunan yang ditemui pada saat melakukan praktikum.

1.      Tanaman kelapa
Budidaya tanaman kelapa di singkawang terdapat ± 2.630 ha, dimana kelapa yang telah berumur tua sekarang terdapat ± 46 %.
Hasil produksi kelapa yaitu
-          Pada kelapa yang sudah tua 10 Kali panen/tahun dimana menghasilkan 1-10 biji perpohonnya
-          Pada kelapa masih muda 10-15 kali panen.tahun, dimana menghasilkan 10-15 biji/pohon
Menurut petani yang menjadi permasalahan dalam usaha budidaya kelapa diantaranya adalah pemasaran, dimana harga jual kelapa baik itu yang masih dalam bentuk buah maupun kopra masih relatif rendah ditambah lagi menurut penyuluh pertanian setempat, petani kurang melakukan perawatan yaitu pengendalian gulma dan pemupukan budidaya tanaman kelapa didaerah itu.
Di singkawang utara terdapat unit pengolahan pertanian terpadu dimana disini berkelut tentang kerajinan olahan tanaman pertanian dan perkebunan, untuk Kelapa produk olahannya berupa pembuatan VCO masih dalam sekala rumah tangga,minyak goring kelapa, kopra ,gula merah,daunnya untuk ketupat dan sapu lidi.

2.      Tanaman kemiri  (Aleurites moluccana Willd)
Tanaman kemiri  disingkawang utara mempunyai luas ± 30 ha. Untuk dijadikan induknya untuk tujuan perbanyakan minimal tanaman kemiri telah berumur 10-15 tahun, dikarenakan bila kurang dari tahun yang telah dijelaskan tadi maka produktifitas akan rendah. Pemeliharaan tanaman kemiri didaerah ini juga tidak maksimal, begitu pula untuk jarak tanamnya tidak teratur. Produksi dari kemiri yaitu ± 0,36= 3 ons perpohon, pada saat mewawancarai petani kemiri bapak tersebut menjelaskan 2 kali panen dalam setahun. Terkadang panennya ± 30 kg dalam satu kali panen, pemasarannya dijual dalam bentuk biji kering, biji kering bersih berkisar ± Rp.3000-5000/kg.

3.      Tanaman lada
Budidaya lada didaerah ini menggunakan  varitas lada panjat. Teknis budidayanya dapat dikatakan belum memenuhi standar, karena tidak dilakukan pemupukan dan pemberantasan penyakit.
Tanaman lada di singkawang utara sering terserang penyakit, yaitu terdapat penyakit jamur Phytopthora Palmivora Var Piperis( busuk pangkal batang). dikatakan lada yang baik yaitu varietas lada bengkayang karena tahan akan busuk pangkal batang,serta buahnya lebat, dimana bentuk daunnya runcing bagian ujung. Atau membudidayakan tanaman lada perdu. Dalam budidaya lada panjat  sebaiknya gunakan Tajar ( Ajir) mati dari bahan kayu.
Pemanenan lada biasanya dapat dilakukan setelah pohon berumur tiga tahun atau kurang. Pemasarannya dengan penjualan biji kering. Produksi lada perpohon ± 1 kg, Pemasaran lada untuk sekarang hanya di daerah sekitar singkawang dan di diKalbar saja, namun dulu pemasarannya cukup luas, hingga di ekspor ke Singapura dan Malaysia. Fluktuasi harga lada sangat tinggi. untuk saat sekarang ini harga lada menurun. Harga lada kering berkisar ± 50.000/kg

4.      Tanaman kopi
Untuk budidaya kopi dikatakan daerah Singkawang utara lokasinya kurang baik/menunjang, ini dikarenakan oleh iklim dan tanah yang kurang mendukung bagi pertumbuhan dan perkembangan kopi, sehingga hasil/produksi yang diperoleh menjadi rendah.
Dalam pengamatan terhadap tanaman kopi terlihat dimana cabang-cabang/sulur air tidak dilakukan pemangkasan, padahal cabang tersebut tidak produktif dalam menghasilkan buah bahkan cenderung menyerap unsur hara yang seharusnya digunakan untuk perkembangan buah dan biji serta berpengaruh negatif terhadap sirkulasi udara.

5.      Tanaman kakao
Produksi kakao perpohon/batang biasanya  ± 1-2 kg, untuk pemasaran kakao di singkawang utara yaitu dengan bentuk biji kering.kakao yang banyak di budidayakan yaitu kakao buah berwarna merah/criolo dan bewarna hijau saat muda dan kuning saat tua.

D.    Pembahasan.
Dalam suatu usaha budidaya tentunya faktor ekonomi yang menjadi pertimbangan utama apakah suatu komoditi layak atau tidak untuk dikembangkan di suatu daerah. Faktor ekonomi tersebut diantaranya adalah harga jual produk budidaya pertanian atau perkebunan karena akan berpengaruh langsung terhadap pendapatan petani. Apabila harga jual lebih tinggi dari biaya produksi, maka keuntungan yang akan diperoleh petani akan besar dan petani akan termotivasi untuk mengembangkan komoditi tersebut demikian pula sebaliknya, apabila harga jual rendah maka keuntungan menjadi kecil atau petani mengalami kerugian maka dapat dipastikan petani tidak akan serius dalam melakukan suatu kegiatan budidaya bahkan dapat bepindah untuk melakukan budidaya komoditas yang lain yang dianggap paling menguntungkan.
Demikian pula kasus yang terjadi pada masyarakat didaerah singkawang utara, karena menurut masyarakat setempat contohnya buah kelapa dan kemiri memiliki harga jual yang rendah sehingga masyarakat enggan melakukan perawatan yang maksimal sehingga kuantitas produk menjadi rendah. Keterangan yang diberikan oleh penyuluh setempat juga menyatakan bahwa persentase kelapa yang sudah berumur tua juga sangat tinggi ± 46 %, sehingga harus dilakukan peremajaan dengan cara mengganti tanaman yang sudah tua dengan menanam tanaman baru sehingga dapat meningkatkan kembali produktifitas, demikian juga untuk tanaman kemiri dengan luas areal budidaya yang sangat kecil, maka sangat perlu dilakukan perluasan dengan jarak tanam yang dianjurkan yaitu untuk menghasilkan biji/konsumsi, maka jarak tanamnya adalah 10x10 meter, sedangkan bila untuk menghasilkan kayu untuk pulp, jarak tanamnya lebih rapat yaitu 4x4 meter.
.  
  Maksud dari harus digunakannya ajir dari kayu yang telah mati sebagai penyangga tanaman lada adalah apabila menggunakan tanaman atau jenis kayu yang dapat tumbuh, maka akan terjadi kompetisi dalam penyerapan unsur hara antara tanaman dengan ajir karena perakaran tanaman lada pasti berada disekitar perakaran ajir yang telah tumbuh, sehingga akan menurunkan produktifitas.

 Untuk setiap tanaman yang dibudidayakan, petani juga harus memberikan perawatan yang maksimal yaitu dengan memberikan pemupukan secara berkala sesuai dengan dosis yang ditentukan melakukan pengendalian gulma dan juga pemberantasan hama dan penyakit sehingga tanaman dapat melakukan metabolismenya secara optimal dan memiliki daya tahan yang tinggi terhadap serangan hama dan penyakit sehingga penyakit seperti yang menyerang tanaman lada didaerah ini terutama penyakit jamur Phytopthora Palmivora Var Piperis( busuk pangkal batang) yang harus dilakukan pengendalian dengan menggunakan fungisida, tidak akan mudah menyerang lagi.
Perawatan lain contohnya adalah seperti melakukan pemangkasan pada cabang-cabang air yang ada pada tanaman kopi, agar memudahkan dalam pemanenan, meremajakan kembali tanaman yanag sudah tua, karena apabila dipangkas, maka akan  muncul tunas-tunas yang merupakan bakal cabang baru, memperbaiki sirkulasi udara dan juga mengoptimalkan proses fotosintesis.




E.     Kesimpulan.

Ø  Tanaman kelapa di daerah singkawang utara sebagian telah berumur tua sehingga tidak produktif..
Ø  Harga kelapa dan kemiri sangat rendah.
Ø  Jarak tanam pohon kemiri tidak teratur.
Ø  Semua tanaman yang didapati dalam praktikum ini (kelapa, kemiri, lada, kopi, kakao) tidak diberikan perawatan yang optimal sehingga Produktifitas rendah dan mudah terserang penyakit, contohnya penyakit yang menyerang tanaman lada.
Ø  Tajar (ajir) untuk penyangga pertumbuhan tanaman lada harus dari kayu yang telah mati.
Ø  Didaerah Singkawang tanaman yang diprioritaskan untuk dikembangkan adalah  Kelapa, Kakao, dan Karet.
Ø  Daerah singkawang tidak cocok untuk budidaya kopi.
Ø  Cabang air pada tanaman kopi harus dipangkas.