HAMA DAN PENYAKIT UTAMA TANAMAN LADA DAN
PENGENDALIANNYA

Hama utama yang menyerang tanaman lada adalah penggerek batang (Lophobaris piperis), pengisap bunga, dan kepik pengisap buah (Dasynus piperis) Sementara untuk penyakit adalah busuk pangkal batang (BPB), penyakit kuning, dan penyakit kerdil/keriting.

Kerusakan yang Ditimbulkan dan Pengendaliannya

Hama penggerek batang (Lophobaris piperis)
Hama penggerek batang (Lophobaris piperis) tersebar hampir di seluruhdaerah pertanaman lada di Indonesia. Penggerek batang merupakan hama yang paling merugikan. Larvanya menggerek batang dan cabang, dan pada serangan berat dapat menyebabkan kematian tanaman. Serangga dewasa menyerang pucuk, bunga, dan buah sehingga dapat menurunkan produksi dan kualitas buah.
Pengendaliannya :
-          Menggunakan musuh alami (patogen serangga), khususnya cendawan, contoh Beuveria bassiana. Konidia B. bassiana dapat diaplikasikan dengan cara disemprotkan pada kanopi tanaman, ditaburkan pada permukaan tanah, atau dicampur dengan tanah atau kompos.
-          Pengendalian dengan memotong cabang terserang, dimasukkan dalam karung dan dibawa keluar kebun kemudian dibakar.
-          Menggunakan tanaman penutup  tanah Arachis pintoi adalah tanaman yangbentuknya mirip dengan tanaman kacang tanah. Arachis ini dipakai sebagaitanaman penutup tanah di kebun lada. Tanaman ini memiliki lima kegunaanpokok, yaitu: 1. Menahan erosi tanah  2. Menghambat penyebaran penyakitmelalui air tanah . 3. Sebagai tempat berlindung musuh alami (MA)  4.  Madu dan serbuk bunga merupakan makanan untuk beberapa macam  (MA)  5.  Sumber nitrogen (N) untuk tanaman pokok .
-          Pengendalian menggunakan pestisida kimiawi dilakukan jika populasi hama atau intensitas serangan penyakit tinggi,


Hama pengisap bunga (Diconocoris hewetti)
Hama pengisap bunga (Diconocoris hewetti dikenal dengan sebutan nyamuk lada, enduk enduk, kapal terbang atau fui khicong di BangkaHama pada stadia nimfa maupun dewasa dapat merusak bunga dan tandan bunga. Serangan ringan menyebabkan tandan rusak, salah bentuk, dan buah sedikit. Bila tanaman terserang berat, seluruh bunga akan rusak, tangkai bunga menjadi hitam dan akhirnya bunga gugur sebelum waktunya. Hama ini juga memakan buah muda.                                                                                                    
Pengendaliannya :
-          Pengendalian  penyemprotan PESTONA, serta dapat juga dilakukan pemotongan pada tandan bunga.

Hama pengisap buah (Dasynus piperis)
Hama pengisap buah (Dasynus piperis) dikenal dengan berbagai nama, seperti kepik, kepinding, walang sangit, dan di Bangka disebut semunyung atau bilahu. Hama pada stadium nimfa maupun dewasa mengisap cairan buah. Serangan pada buah muda menyebabkan tandan buah banyak yang kosong, sedangkan pada buah tua mengakibatkan buah hampa, kering, dan gugur.
Pengendaliannya :
 - musnahkan telur dipermukaan daun, cabang, dan yang ada pada tandan buah. Gunakan PESTONA.

Penyakit busuk pangkal Batang (BPB)
Penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh jamurPhytophthora capsici, merupakan penyakit yang paling berbahaya karena dapat menyebabkan  kematian tanaman dalam waktu singkat. Sebenarnya jamur P. capsicidapat menyerang seluruh bagian tanaman lada, namun serangan yang paling membahayakan yaitu pada pangkal batang atau akar. Gejala serangan dini sulit diketahui, sedangkan gejala serangan lanjut berupa tanaman layu. Serangan P. capsici pada daun menyebabkan gejala bercak pada bagian tengah atau tepi daun. Tepi bercak berwarna hitam bergerigi seperti renda, yang tampak jelas bila gejala masih segar dan tidak tampak bila daun telah mongering atau pada gejala lanjut. Bila dalam kebun terdapat tanaman yang sakit, dalam 1 2 bulan kemudian penyakit akan menyebar ke tanaman di sekitarnya. Penyakit akan lebih cepat menyebar pada musim hujan, terutama pada pertanaman lada yang disiang bersih.
Pengendalian :
  penanaman jenis lada tahan penyakit BPB. Pemberian Natural Glio sebelum dan sesudah tanam.
Penyakit kuning
Penyakit kuning banyak dijumpai di Bangka dan Kalimantan. Penyebabnyasangat kompleks, yaitu nematoda Radopholus similis dan Meloidogyne incognita,jamur Fusarium oxysporum, serta kesuburan dan kelembapan tanah rendah. Serangan nematoda R. similes dan M. incognita berlangsung secara bersamaan. Luka akibat serangan nematoda akan memudahkan infeksi jamur F. .oxysporum, serta menyebabkan tanaman peka terhadap kekeringan dan kekurangan unsur hara. Gejalanya yaitu daun menjadi kuning, kaku tergantung tegak lurus pada waktu awal dan makin lama makin mengarah ke batang. Daun sangat rapuh sehingga mudah gugur. Secara bertahap, cabang akan gugur dan akhirnya tanaman gundul. Pada bagian akar, sebagian akar rambut rusak akibat serangan R. similis dan terdapat puru atau bintil- bintil akar akibat serangan M. incognita.Pengendalian Pemberian pupuk kandang, pengapuran, pemupukan tepat dan seimbang, pemberian Natural Glio sebelum dan sesudah tanam. Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan efisien dapat di campur Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.
 Penyakit kerdil/keriting
 Penyakit kerdil/keriting saat ini telah menyebar hampir di seluruh daerahpertanaman lada di Indonesia. Penyakit ini tidak mematikan tanaman, tetapimenghambat pertumbuhan sehingga tanaman kerdil dan produksi menurun.Penyebabnya adalah virus seperti pepper yellow mottle virus (PYMV) dan cucumbermosaic virus (CMV). Penyakit kerdil ditandai dengan munculnya daun daun muda yang abnormal, berukuran lebih kecil, sering kali bergelombang atau belang belang.Pada serangan berat, pertumbuhan ruas memendek sehingga tanaman kerdil. Seringpula pertumbuhan cabang menjadi berlebihan dengan daun kecil atau tidak berdaun. Tanaman yang terserang ringan tetap dapat berproduksi, tetapi tandan buah menjadi pendek dan tidak penuh. Ukuran buah lebih kecil dari buah normal. Bila terserang berat, tanaman menjadi sangat kerdil dan tidak berbuah. Tanaman yang telah menunjukkan gejala penyakit ini, walaupun masih dalam stadium ringan, tidak dapat menjadi sumber bibit. Selain oleh serangga vektor (Aphis sp.,Planococcus citri,danFerrisia sp.), penyakit juga dapat menyebar melalui alat pertanian yang  dipakai pada tanaman sakit.
Pengedalian :
-          Mengendalikan vektor penyakit seperti Aphis sp. Dan Planococcus citri.
-          Menghindari memakai bahan tanaman yang berasal dari tanaman sakit.


 http://www.2dix.com/pdf-2011/musuh-alami-hama-dan-penyakit-tanaman-lada-pdf.php